The Sparks were Gone

star💫
2 min readApr 13, 2024

--

Photo by page.soobin on Instagram

‘Even when you see yourself shedding tears, my heart doesn’t hurt.’

— Urban Zakapa

Hari itu dini hari, ketika Sam jalan-jalan di sekitaran Senayan sehabis melahap sate taichannya yang ke-30 tusuk bersama Kanaya, perempuan yang sudah dipacarinya sejak kuliah.

Mereka memang sering menghabiskan waktu memandangi lampu kota Jakarta yang benderang kala malam. Kegiatan itu sudah berlangsung jauh, bahkan sebelum keduanya resmi punya hubungan—tugas-tugas kuliah yang sudah terlalu sumuk untuk diselesaikan, menjadi alasan agenda itu ada.

Kebersamaan itu juga lah yang menumbuhkan perasaan Sam terhadap perempuan bertubuh kecil itu. Hubungan mereka dilandasi seringnya Sam menghabiskan waktu dengan Kanaya. Tapi memangnya siapa yang tidak akan jatuh cinta pada perempuan baik hati, yang wajahnya teduh, dan punya sifat pengertian kepada teman-teman terdekatnya? Sam salah satunya, hingga jatuh cinta pada perempuan itu jelas bukan hal yang sulit dilakukan olehnya.

Kanaya masih seperti itu hingga hari ini.

Tapi dini hari ini, Sam seakan menyadari sesuatu, saat dia memandangi tubuh kecil itu berjalan mendahuluinya dengan sebuah shoulder bag di tangan.

“Kay,” panggil Sam seraya menghentikan langkahnya. Dia memandangi Kanaya yang menoleh di depan sana.

“Hm?” Perempuan itu masih terlihat sangat cantik di matanya, Sam tidak berani menyangkalnya.

Why .... why are the sparks gone? I can’t feel it coming anymore.”

The sparks were gone, and he found no more comfort in every early morning they spent. Sam tidak lagi merasakan dadanya berdebar tiap kali Kanaya menggenggam jemarinya, Sam tidak lagi merasakan matanya berbinar ketika Kanaya menceritakan kegiatan-kegiatannya di kantor seperti yang dilakukannya di warung sate beberapa jam lalu, Sam tidak merasakan senyumnya mengembang dengan tulus lagi ketika Kanaya membagikan lelucon-lelucon kecilnya yang dulu selalu jadi kesukaan Sam.

Kanaya di depannya terlihat kebingungan. “What sparks are you talking about?”

The sparks, that I was feeling everytime I saw you. They were gone.”

Sam melihat kedua mata indah itu mulai berkaca-kaca. But he didn’t feel heartbroken seeing those tears.

‘I dont feel sorry for that tears, my heart doesn’t hurt like before.’

--

--